Minna san konnichiwa, ogenki desu ka. Saya harap semuanya selalu dalam kondisi sehat. Setelah sekian lama… hari ini saya ingin menyampaikan cerita bahagia ketiga anak didik kami yang sudah berangkat ke Jepang tanggal dua Desember dini hari kemarin.
Bahagia rasanya jika melihat para anak didik bisa berhasil menggapai semua harapan dan cita-cita mereka. Meskipun keberangkatan mereka ke Jepang bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari sebuah perjuangan, tetap saja kami dari Lembaga merasa sangat bahagia sekaligus terharu melihat senyum mereka.
Proses yang telah mereka lalui tidaklah mudah. Saya sangat ingat betul, ketika mereka pertama kali datang ke Jempiring Agung, mereka sama sekali belum pernah belajar Bahasa Jepang. Melihat bagaimana paniknya mereka ketika di minta untuk menghafalkan huruf hiragana, wajah-wajah serius ketika dilatih berbicara menggunakan bahasa Jepang. Namun, berkat kegigihan dan kedisiplinan mereka bisa melaluinya dengan sangat baik.
Di masa depan, perjuangan dan pengalaman-pengalaman luar biasa yang mereka dapatkan dari Lembaga pasti akan terukir indah di hati mereka karena di LKP Jempiring Agung petualangan dan perjuangan mereka dimulai.
Selain mengikuti pelajaran dengan baik, kiat-kiat sukses yang bisa meloloskan mereka dari soal-soal JFT dan SSW yaitu belajar berkelompok. Dimana, mereka yang se-frekwensi membentuk satu kelompok dan berdiskusi materi-materi yang belum mereka pahami.
Ketika mereka sedang berdiskusi atau belajar bersama, masih juga menemukan kendala atau belum bisa memahami salah satu materi yang sedang dipelajari, maka mereka tidak segan untuk bertanya kepada sensei (guru). Para pengajar di LKP Jempiring Agung selalu membantu mereka dengan senang hati, sehingga peserta didik merasa nyaman dengan para pengajar dan tidak ragu untuk sharing bersama.
Nah, buat kalian yang masih ragu dan sedang mencari tempat untuk belajar Bahasa Jepang, jangan ragu untuk bergabung bersama kami. Di lembaga, kami tidak hanya memberikan pendidikan akademik, melainkan juga etika. Dengan harapan ketika mereka tiba di Jepang, mereka tidak hanya memahami Bahasa Jepang, melainkan mampu menjaga sikap saling menghormati antar sesama maupun budaya di Jepang.
